Kerajaan Hindu Talaga (Sunan Wanaperih)

Pemerintahan Sunan Wanaperih

Melanjutkan tampuk pemerintahan setelah Kerajaan Hindu Talaga diperintah oleh Ratu Sunyalarang pemerintahan dilanjutkan oleh Sunan Wanaperih. Di Talaga Sunan Wanaperih dikenal sebagai seorang Raja yang memeluk agama islam, begitupun dengan rakyatnya di daerah ini semua telah memeluk agama islam. Sunan Wanaperih memiliki 6 orang putra yaitu:
1. Dalem Cageur
2. Dalem Kulanata
3. Apun Surawijaya atau Sunan Kidul
4. Ratu Radeya
5. Ratu Putri
6. Dalem Wangsa Goparana


batu talaga manggung


Dalam alkisah diceritakan bahwa Ratu Radeya menikah dengan Arya Saringsingan, sedangakan Ratu Putri menikah dengan putra Syeh Abdul Muhyi dari Pamijahan (Tasik) bernama Sayid Faqih Ibrahim atau lebih dikenal dengan Sunan Cipager. Dikisahkan juga bahwa Dalem Wangsa Goparana pindah ke Sagalaherang Cianjur.

Sunan Wanaperih yang memerintah di Walangsuji (sekarang Desa Kagok, Kecamatan Banjaran) kemudian setelah digantikan oleh puteranya Apun Surawijaya atau Sunan Kidul  dan pusat pemerintahanpun kembali ke Talaga. Apun Surawijaya memiliki putera bernama Pangeran Ciburuy atau Sunan Ciburuy atau lebih dikenal dengan Pangeran Surawijaya.

Pangeran Surawijaya menikah dengan seorang putri dari Cirebon bernama Ratu Raja Kertadiningrat saudara dari Panembahan Sultan Sepuh III Cirebon.

Pangeran Surawijaya dianugerahi 5 orang anak yaitu:
1. Dipati Suwarga Mangunjaya
2. Jaya Wirya
3. Dipati Kusumayuda
4. Mangun Nagara
5. Ratu Tilarnagara

Ratu Tilarnagara menikah dengan Bupati Panjalu (Kerajaan Panjalu Ciamis) yang bernama Pangeran Arya Sacanata yang masih keturunan Prabu Haur Kuning.
Pangeran Surawijaya kemudian digantikan oleh Dipati Suwarga yang menikah dengan Putri Nunuk dan berputra 2 orang yaitu: Pangeran Dipati Wiranata dan Pangeran Secadilaga atau yang lebih dikenal dengan Pangeran Raji.

Pangeran Surawijaya wafat dan digantikan oleh Pangeran Dipati Wiranata dan setelah itu diteruskan oleh puteranya Arya Secanata. Arya Secanata memerintah pada sekitaran tahun 1762. Pengaruh V.O.C pada masa itu sudah sangat kuat pengaruhnya sampai pada pemerintahan kerajaan yang semula di Talaga diharuskan pindah ke Majalengka. Karena hal inilah maka terjadi penolakan sehingga menimbulkan perlawanan dari Rakyat Talaga pada waktu itu. Perlawanan dari rakyat Talaga tersebut masih terlihat dari berbagai senjata yang dipakai dan masih bisa kita lihat sekarang di Museum Talaga Manggung, Talaga.

SELESAI

Terimakasih Anda telah membaca tulisan/artikel di atas tentang :
Kerajaan Hindu Talaga (Sunan Wanaperih)
Ditulis oleh Cemonfcava
Semoga informasi mengenai Kerajaan Hindu Talaga (Sunan Wanaperih) bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jangan lupa Komentar Anda, kami sangat membutuhkannya.

Hatur nuhun !

Sobat blogging, setelah membaca konten silakan meminta saran dan berikan feedback yang konstruktif serta komentar yang relevan dan sopan. Thanx, Brad !!